Selasa, 24 Maret 2009

Labombo dari Mataku...


Kawasan pantai itu diberi nama Labombo. Entah mengapa disebut “Labombo” sebab jika dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya adalah “Si Setan”. Angker? Belum tentu. Justru tempat ini malah ramai ketika malam hari ketimbang siang hari. Sebab, tak jauh dari kawasan pantai ini, terdapat sejumlah Cafe dan THM yang beroperasi saat malam, yang menyediakan hiburan plus wajah-wajah permai pelayannya. Menurut orang, yang paling rame di Boulevard Cafe, katanya sering diramaikan oleh DJ-DJ (Disc Jokey Dari Jawa, heheh), dan D-DJ (Dancer Dari Jawa...), kecuali pengunjungnya, B-DJ (Bukan Dari Jawa...) hahahhh.
Selain itu (dan ini yang paling menarik...), tempat ini pula ramai dikunjungi oleh para pasangan mesum yang tak punya duit buat sewa kamar hotel, dan memanfaatkan kawasan pesisir pantai sebagai tempat untuk bernyanyi lagu Ahh...Ahh...Ouw!,....hehehhh. Trus terang, saya prihatin atas...Labombo, mungkin Labombo maunya jadi KIMA (Kawasan Industri Keramat), tapi nyatanya jadi KIMA (Kawasan Industri MaXi...at), hahahahah.
By the Way, moga Labombo tidak kaya Kuta Bali, sebab di sana, terkadang baju dan celana tak perlu lagi, sebab Kuta Bali cukuplah ada di Bali, tak perlu ke Palopo bermigrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar